Senin, 08 November 2021

MENAK JINGGO NAGIH JANJI

 



Pertunjukan ketoprak dengan lakon "MENAK JINGGO NAGIH JANJI" yang disutradarai oleh mas Yoyok dengan pemain yang masih duduk di bangku sekolah tingkat SMP, ini sangat luar biasa, meskipun masih pelajar tetapi mampu membawakan lakon ini dengan baik, pakem-pakem yang menjadi aturan  di seni pertunjukan tradisional sangat kuat di pegang, semisal tata cara sembah, pola duduk,keluar masuk panggung, urut-urutan penyajian serta komposisi karawitannya pun sangat erat dipegang tata aturannya. 

Komposisi karawitan pembuka, tari Gambyong sebagai ucapan selamat datang, pembacaan narasi lalu masuk ke isi cerita, semua diperhatikan dengan detail. Hal ini tentulah sangat baik sebagai bentuk pembelajaran kepada generasi muda tentang pernak-pernik dalam kesenian tradisi ketoprak. 

Kekurangan pasti ada, namun hanya bersifat teknis, seperti kelir/background yang seharusnya berganti karena setting ruang dan waktu yang berbeda, tidak diganti kelir nya. Kadang-kadang penghayatan peran oleh pemain, terputus emosinya, dan vokal yang volumenya kurang keras. Guyonannya juga kurang terasa renyah karena pemain terlihat masih canggung untuk melontarkan joke-joke guyonannya. Hal ini bisa diatasi dengan jam terbang yang tinggi dan latihan yang baik. 

Yang menarik dari pertunjukan ini sebenarnya terletak pada proporsi yang seimbang antara lakon, sinden, tari, dan karawitan, sehingga pas dan sesuai dengan tingkatan usia pemain dan pengrawit, dan tingkat kesulitannya naskah ini  tidak terlalu sulit juga tidak terlalu mudah dalam penggarapannya. 

Lakon "Menak Jinggo Nageh Janji" Bercerita tentang Joko Umbaran yang berhasil mengalahkan pemberontak kerajaan Majapahit yaitu Kebo Marcuet, pertarungan antara Joko Umbaran dengan Kebo Marcuet berlangsung sengit, pada akhirnya Joko umbaran dapat menewaskan Kebo Marcuet dengan senjata saktinya Gada Wesi Kuning, namun kemenangan Joko Umbaran harus di tebus dengan cacat di tubuhnya akibat pukulan dan tendangan dari Kebo Marcuet. pukulan telak Kebo Marcuet di muka Joko Umbaran membuat suara Joko Umbara jadi pelat, dan tendangan Kebo Marcuet di paha Joko Umbaran membuatnya berjalan seperti orang bongkok. 

Setelah mengalahkan Kebo Marcuet, Joko Umbaran mengganti namanya menjadi Menak Jinggo, dan menagih janji kepada Ratu Kencana Wungu atas janji prabu Brawijaya yang pernah di ucapkan, bahwa siapa yang dapat membunuh Perusuh Kebo Marcuet akan di nikahkan dengan Putri Kencana Wungu dan di jadikan Raja Majapahit. 

Menak jinggo mengutus dua utusannya yaitu Angkat Buto dan Ongkot Buto menyampaikan surat lamaran kepada ratu Kencana Wungu serta menagih janji atas kekuasaan di Majapahit, tetapi surat lamaran tersebut di baca lalu dibuang oleh ratu Kencana Wungu sebagai tanda penolakannya. 

Sidang agung di pendopo keraton Majapahit berlangsung dengan saling beda pendapat antara patih Loh Gender dan Menak Koncar, mereka saling beradu pendapat tentang apa yang harus di perbuat oleh Majapahit menghadapi murka Urubisma atau Menak Jinggo, akhirnya perselisihan dapat di redakan sementara oleh Ratu Kencana Wungu dengan pernyataan dari   ratu Kencana Wungu bahwa beliau selama satu minggu bersemedi memohon petunjuk dari yang maha kuasa, dan di dapati sebuah jawaban, bahwa masalah ini akan dapat di atasi oleh seorang kesatria yang bernama Damar Sasongko, alias Damarwulan. 

Damarwulan sudah beristri dengan seorang putri cantik jelita bernama Dewi  Anjasmara, meskipun begitu, melihat ketampanan Damarwulan, ratu Kencana Wungu berjanji bila Damarwulan berhasil mengalahkan sang Urubisma/Menak Jinggo maka ratu Kencana Wungu bersedia di jadikan istri oleh Damarwulan dan bersama-sama memerintah kerajaan Majapahit. 

Ditengah perjalanannya menuju keraton Blambangan, Damarwulan bertemu dengan selir Menak Jinggo yang bernama selir Waito dan Puyengan, ternyata kedua selir tersebut hendak melarikan diri dari Menak Jinggo dan berharap ada yang mau menolongnya. Mendengar apa yang di sampaikan oleh kedua selir tersebut, Damarwulan berjanji akan membantu dan menolong kedua selir tersebut, ditengah percakapan Damarwulan dan kedua selir tersebut, tiba-tiba Menak Jinggo memergoki mereka. Melihat ada lelaki asing yang mendekati kedua selirnya, Menak Jinggo murka, sebelum menghajarnya Menak Jinggo menanyakan nama dan asal lelaki tersebut, Damarwulan kemudian menyebutkan siapa namanya dan dari mana asalnya, mengetahui bahwa Damarwulan adalah sentono Majapahit, Menak Jinggo menanyakan kabar lamarannya, dalam hatinya Menak jinggo berharap lamarannya diterima. 

Tapi sayang, Damarwulan memberitahukan bahwa lamaran Menak Jinggo ditolak oleh ratu Kencana Wungu dan dia di utus oleh ratu Kencana Wungu untuk membunuh Menak Jinggo. Mendengar kabar seperti itu, Menak Jinggo murka di serangnya Damarwulan dengan pukulan dan tendangan yang mematikan, tetapi Damarwulan dapat mengatasinya, bahkan Damarwulan dapat menyarangkan satu pukulan telak di dada Menak Jinggo, merasa Damarwulan di atas angin, menak Jinggo meminta senjata pusaka nya dari Dayun abdi setianya. Dengan sekali hantam menggunakan pusaka gada Wesi kuning, Damarwulan tumbang dan binasa. 

Melihat orang yang bakal membantunya tewas, selir Waito dan Puyengan berencana mencuri senjata pusaka gada Wesi Kuning milik Menak Jinggo di gedung pusaka keraton Blambangan. Setelah berhasil mencuri senjata pusaka  gada Wesi Kuning, kedua selir tersebut mengendap-endap mendekati mayat Damarwulan, mereka percaya bahwa gada Wesi kuning dapat menghidupkan kembali orang yang binasa oleh gada Wesi kuning, akhirnya Damarwulan kembali hidup setelah di bangkitkan dengan gada Wesi kuning, Dayun yang menjaga mayat Damarwulan terbangun dan berteriak melihat Damarwulan bangkit dari kematian dan memegang pusaka gada Wesi kuning, Menak Jinggo pun datang dan melihat Damarwulan bangkit dari kematian sambil memegang pusaka nya, tanpa banyak bicara Menak Jinggo menyerang Damarwulan, dengan sekali hantam Damarwulan dapat menewaskan Menak Jinggo dengan senjata pusaka gada Wesi Kuning dan memenggal kepala Menak Jinggo. 

Ditengah perjalan menuju Majapahit, Damarwulan di cegat oleh dua orang saudara iparnya, Layang Seto dan Layang Kumitir, karena iri dengan Damarwulan yang berhasil mengalahkan Menak Jinggo, dan tergiur dengan imbalan dari ratu Kencana Wungu, Layang Seto dan Layang Kumitir  menyerang Damarwulan, keduanya bukan lawan yang seimbang bagi Damarwulan, hanya saja Damarwulan merasa kurang enak melawan dua orang saudaranya, dan dengan kelicikannya Layang Seto dan Layang Kumitir dapat membunuh Damarwulan dengan menikam dari belakang, kemudian kedua saudara kembar tersebut membawa kepala Menak Jinggo. 

Tiba-tiba muncul Resi Tunggul Manik di hadapan Damarwulan, merasa jengkel dengan perbuatan Layang Seta dan Kumitir, Resi Tunggul Manik Mengobati Damarwulan, Damarwulan dapat kembali hidup, kemudian berangkat bersama selir Waito dan Puyengan menuju Keraton Majapahit. 

Di keraton Majapahit, Ratu Kencana Wungu menanyakan kabar dari telik sandi tentang kabar Damarwulan kepada patih Loh Gender dan Menak Koncer, tiba-tiba menghadap Layang Seto dan Layang Kumitir dengan membawa kepala Menak Jinggo, melihat yang datang bukan Damarwulan, ratu Kencana Wungu menanyakan kabar Damarwulan, mereka menceritakan bahwa Damarwulan gugur dalam menghendapi  Menak Jinggo, mereka berdua yang berhasil membunuh Menak Jinggo dengan tipu muslihat menikam dari belakang, tiba-tiba muncullah Damarwulan menyangkal pernyataan Layang seta dan Kumitir, kemudian menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. 

Untuk mengetahui kebenaran cerita masing-masing pihak akhirnya di putuskan untuk adu tanding antara Damarwulan dengan Layang Seto dan Kumitir. Pertarungan di menangkan oleh  Damarwulan, dan dianugerahi hadiah menikah dengan Ratu Kencana Wungu serta memerintah kerajaan Majapahit. 

Akhirnya Damarwulan hidup bahagia dengan Ratu Kencana Wungu, putri Anjasmara, putri Waito dan Puyengan. 

Akhirnya ucapan selamat buat siswa-siswi SMPN 02 DUKUHSETI, mas Yoyok dan pihak- pihak terkait atas pertunjukan yang mempesona dan mendidik. 

Selamat dan Sukses.. 

Salam seni budaya. 


Tayu , 08 November 2021


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABAR KEMATIAN

  KABAR KEMATIAN Kabar kematian  Di siarkan lewat corong pengeras suara Dari masjid dan surau.  Sahut menyahut, hampir tak ada jeda.  Manusi...