29 tahun pelayaran, ibarat seorang manusia adalah masa muda yang penuh berlimpah energi kreatifitas, daya juang yang menggelora, daya gedor dalam mendobrak peradaban yang mandek, dan masa penuh kebimbangan dalam menatap masa depan.
29 tahun pelayaran yang dilalui olah Sanggar Nuun bukanlah waktu yang pendek dan berjalan mulus tanpa hambatan, melainkan waktu-waktu panjang yang melelahkan, menuntut tumbal-tumbal untuk menjaga silih api semangat agar tetap menyala, dalam pelayarannya mengarungi samudra semesta.
29 tahun pelayaran, Sejak 27 Oktober 1992, ketika untuk pertama kalinya kapal Nuun mengangkat sauh dan meninggalkan pelabuhan, memulai pelayarannya menuju peradaban-peradaban baru, menyinggahi setiap generasi-generasi, membagikan buah kearifan dan kebijaksanaan, berpuluh badai telah di terjang, hanya berbekal kompas keyakinan.
29 tahun pelayaran,telah mencatatkan di dalam lembar-lembar jurnal pelayarannya, keberhasilan tiap generasi dari masa yang berbeda, perjuangan tiap generasi, kebangkitan dan kejatuhan, dalam menyampaikan misi penting pelayarannya.
29 tahun pelayaran telsh menghasilkan Berpuluh produksi teater, musik, event seni dan budaya telah dihasilkan dalam kurun 29 tahun pelayaran, mulai dari pertunjukan Abu Dzar Al Ghifari,Jazz Rock Gamelan,Khotbah, Anjing Mati, tafsir King Lear, The Blind, Berjalan di Persinggahan, Detak di haribaan, Tek Tok Lesung, Selamat Datang Keresahan, Witir Selo Merapi, Urbanning Mati, Kidung Matahari, Sinbad Pelayaran Ke Tujuh, Pataka, Pasar Komik,Angkringan Komik dan lain lain,namun itu bukanlah keberhasilan yang membuat diri harus berbangga hati dengan berlebihan, apalagi menyombongkan diri, kemudian lantas dengan pongah berhenti dalam berkarya.
29 tahun pelayaran, sampailah di satu waktu pelayaran yang terjadi wabah pagebluk, yang menghentikan kerja kreatif dalam pelayarannya, pelabuhan-pelabuhan menjadi seperti pelabuhan berhantu, sepi di terjang wabah, kota menjadi kota mati, pelayaran terhenti, bekal tak didapati, tak ada hasil bumi yang bisa dinaikkan, sekali ini kapal tertunda pelayarannya, tapi ini adalah masa berbenah, membenahi tiang dan layar, buritan dan anjungan, melatih kecakapan kelasi dan nahkoda, ini masa yang semuanya hampir mengalami kejatuhan.
29 tahun pelayaran di hitungan era kebangkitan ke 4, pelayaran harus di mulai kembali, era kejatuhan harus segera berganti dengan era kebangkitan, arah pelayaran tidak lagi lurus ke depan mengarungi ombak dan samudra, namun naik lurus ke atas, mengarungi semesta di antara gugusan bintang-bintang, menemukan ke harmonisan suara planet, bintang, galaksi, dentuman supernova, gaung lubang hitam.
29 tahun pelayaran kali ini, adalah pelayaran menyibak rahasia ruang dan waktu, melintasi gugusan gemintang, memadukan harmoni konstelasi bintang, mengumpulkan dan menemukan kembali silih api kecil diantara sekian banyak berserakan milyaran cahaya, silih api kecil semangat untuk bangkit dari kejatuhan.
Selamat Ulang Tahun Sanggar Nuun ke-29 Tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar