JAPASWARA
DUHAI TUHAN KASIHANILAH.
Duhai Tuhan kasihilah, sungguh kami ini lemah
Di bawah tempaan pandai, kami ini hanya timah
Di balik jendela kaca kami silau dengan manca
Hingga lalai dan abai akan isi dalam rumah
Kami lupa mensyukuri anugerah yang Kau beri
Laut biru darat hijau, bumi subur serta gemah
Laksana pengantin baru demikian sabda sang guru
Negri ini pelaminan pesona-Mu berwalimah
Namun kini kami lalai, seakan hampir bercerai
Kami lupa bagaimana caranya beramah-tamah
Ampunilah kami ini, duhai Sang Maha Penyayang
Lindungilah dari wabah yang mencoba tuk menjamah
AWAN HITAM
Gulita meraja,aku tak berdaya
Mentari di pagi menjadi sahaya
Angkasaku enggan berwarnakan biru
Awan pun menghitam di negri cahaya
Meratap sang Yusuf menantikan timba
Sumur yang kuhuni penuh ‘kan buaya
Bukanlah serigala membuat terluka
Saudara yang dengki, aku terpedaya
Apalah saudara seiman, sebangsa
Kalau tak bersatu, tak saling percaya
Dahulu ku tahu yang baik dan buruk
Semuanya kini tlah pandai bergaya
Aku tak keluhkan musuhku yang jauh
Teman tak setia lebih berbahaya
إلهي و ربي فكيف احتمالي
فإني ضعيف بدفع البلايا
Guyurkanlah hujan, cerahkanlah langit
Semikan nurani di negri nan kaya
Jernihkanlah hati di dalam berjuang
Mengokohkan hukum, menata budaya
Engkaulah sandaran, Engkaulah pegangan
Tanpa-Mu tak ada daya dan upaya
Doa dan harapan dipanjatkan Ammar
“Semoga negriku semakin berjaya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar