Minggu, 04 Agustus 2024

DUHAI TUHAN KASIHANILAH.

 


JAPASWARA

DUHAI TUHAN KASIHANILAH.


Duhai Tuhan kasihilah, sungguh kami ini lemah

Di bawah tempaan pandai, kami ini hanya timah


Di balik jendela kaca kami silau dengan manca

Hingga lalai dan abai akan isi dalam rumah


Kami lupa mensyukuri anugerah yang Kau beri

Laut biru darat hijau, bumi subur serta gemah


Laksana pengantin baru demikian sabda sang guru

Negri ini pelaminan pesona-Mu berwalimah


Namun kini kami lalai, seakan hampir bercerai

Kami lupa bagaimana caranya beramah-tamah


Ampunilah kami ini, duhai Sang Maha Penyayang

Lindungilah dari wabah yang mencoba tuk menjamah


AWAN HITAM


Gulita meraja,aku tak berdaya

Mentari di pagi menjadi sahaya


Angkasaku enggan berwarnakan biru

Awan pun menghitam di negri cahaya


Meratap sang Yusuf menantikan timba

Sumur yang kuhuni penuh ‘kan buaya


Bukanlah serigala membuat terluka

Saudara yang dengki, aku terpedaya


Apalah saudara seiman, sebangsa

Kalau tak bersatu, tak saling percaya


Dahulu ku tahu yang baik dan buruk

Semuanya kini tlah pandai bergaya


Aku tak keluhkan musuhku yang jauh

Teman tak setia lebih berbahaya


إلهي و ربي فكيف احتمالي

فإني ضعيف بدفع البلايا


Guyurkanlah hujan, cerahkanlah langit

Semikan nurani di negri nan kaya


Jernihkanlah hati di dalam berjuang

Mengokohkan hukum, menata budaya


Engkaulah sandaran, Engkaulah pegangan

Tanpa-Mu tak ada daya dan upaya


Doa dan harapan dipanjatkan Ammar

“Semoga negriku semakin berjaya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABAR KEMATIAN

  KABAR KEMATIAN Kabar kematian  Di siarkan lewat corong pengeras suara Dari masjid dan surau.  Sahut menyahut, hampir tak ada jeda.  Manusi...