Jumat, 26 Juni 2020

JUM...#8



JUM....#8
Salam sejaterah...
Dalam suratku kali ini,aku ingin mengabarkan kepadamu Jum,tentang laut diutara pulau ini,tempatku sementara berdiam diri,melarikan diri dari riuhnya kota,hingarnya malam,sesaknya aroma parfum dan sorot mata yang penuh curiga.
Laut masih teduh Jum,subuh masih syahdu dengan lirih puji-pujian yang keluar dari Toa dilanggar-langgar,kokok ayam jantan masih terdengar bersahutan,angin dari selatan yang mengalir kelaut masih dingin beraroma pegunungan kapur,kabut kadangkala terlihat mengapung diatas permukaan air,pagi jadi bermandi embun Jum.
Bola merah seperti mata raksasa muncul dari dasar laut,semburat merah mulai menghiasi langit,perlahan bola raksasa itu kian merangkak,menghiasi kaki langit,hari benar-benar menjadi terasa damai. Beberapa camar laut mulai kelihatan kepak sayapnya,bergerak naik turun,meliuk-liuk,kadang terbang tinggi kemudian menukik tajam kebawah hingga masuk kedalam air,lalu muncul sambil kembali diatas air membawa ikan kecil diparuhnya,kehidupan benar-benar telah berdenyut Jum.
Oh ya,sebelumnya aku lupa untuk menanyakan kabarmu,apa kabar kau disana Jum,semoga kau masih sehat,bugar dan tentu saja masih cantik dengan sepasang mata coklatmu itu,he..he..he...
Aku dikampung ini baik-baik saja,masih waras untuk ukuran manusia modern,bahkan kelihatan lebih bugar,malah badanku semakin terasa berat,dan kau tahu Jum,perutku juga semakin menonjol kedepan,kau bisa mengartikan bahwa itu menunjukkan aku baik baik saja disini.
Aku lanjutkan ya...Jum,pagi disini selalu terasa indah,ada sesuatu yang aku rasakan begitu hangat menjalari perasaanku,sesuatu yang entah dari mana asalnya,mungkin saja berasal dari kedalaman laut,atau pula dari keluasan langit,atau mungkin pula dari pucuk-pucuk daun kelapa,cemara,waru. Aku rasakan selalu disetiap pagi Jum.
Oh ya...sebentar lagi ada sedikit keributan kecil di dekat pondok kecilku ini,suara riuh ibu ibu yang membeli sayur,bumbu dapur,makanan kecil,beberapa ikan pindang,ikan asap..cukup riuh dipagi hari,kadangkala terdengar tawa mereka,atau beberapa kali terdengar gerutu dari keriuhan itu,bias kau tahu Jum,ibu ibu kalo menawar harga dan tidak disetujui penjualnya,mereka kadang menggerutu dan mengomel. Kehidupan benar benar telah bergeliat pagi ini..
Jum,suratku kali ini harus kuakhiri sementara,malam ini aku ada undangan rapat dengan beberapa pemuda untuk merencanakan sebuah pagelaran seni dipinggir pantai.
Aku hanya berharap kau selalu sehat,jangan lupa pakai jaketmu bila keluar rumah,tentunya udara di sana jadi sebeku es.

Salam sejaterah.

Pantura medio akhir Juni.
NB: kau masih ingat sajak Sapardi tentang hujan di bulan Juni?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABAR KEMATIAN

  KABAR KEMATIAN Kabar kematian  Di siarkan lewat corong pengeras suara Dari masjid dan surau.  Sahut menyahut, hampir tak ada jeda.  Manusi...