.jpeg)
Seratus pesan pendek kukirimkan,berpuluh dialing number aku lakukan,hanya untuk menuruti perasaanku,perasaan yang muncul dari hati yang rawan,hati yang serapuh batu pecah seribu,perasaan ingin tahu kabarmu Jum,entah kau menganggapnya hanya basa basi atau kecengengan kecengengan ku.
Dulu,ketika kita menghabiskan beberapa malam ditepian sungai itu,aku sering bercerita tentang perasaanku,dan kau berkali kali mengatakan,aku terlalu cengeng untuk ukuran tubuh sebasar itu...he..he..he,sambil tertawa renyah.
Jum,sekali saja,cobalah balas pesan pendekku,tak kau angkat telfonku juga tidak apa apa,aku hanya ingin tahu kabarmu saja,syukur bila kau menambahi dengan menuntukkan kau berada dimana,sedang melakukan apa,pasti hatiku sangat senang mrmbacanya,atau mungkin pula kau memberitahukan dengan siapa saat ini,dengan segenap hati yang aku kuatkan,aku akan menahan rasa cemburu bila ternyatakau sedang bersama laki laki,tentunya lelaki lain Jum,bukan aku pastinya.
Pesanku sampai padamu,laporan terkirim juga ada,tapi tak pernah kuterimah balasan pesan pendek darimu,kau sedang membuat hatiku gelisah Jum.
Baiklah Jum,aku akan bercerita padamu saja,tentang hari hariku yang kian terpuruk disini,dari bangun tidur sampai tidur lagi,aku akan ceritakan kesunyian yang menghimpit jiwaku,atau derai derai cemara disepanjang pantai ini,atau juga riak riak ombak yg sampai diujung pantai,atau apa saja Jum.
Sekali lagi,pesan pendekku belum kau balas,tp aku akan terus berkirim pesan,setidaknya ,mungkin pesan pendekku mengawang dilangit,cerita ceritaku mengembara ke semesta raya,dibaca bintang bintang,galaksi galaksi..bahkan mungkin pula sampai diatas singgasana tuhan diatas sana.
Jum...aku mohon sekali saja balaslah pesanku,apa kau marah padaku,jengkel atau bahkan mendendam padaku.Aku tak mau berspekulasi tentang alasan alasanmu,tidak membalas pesan pendekku.
Jum,jangan jangan kau sengaja tidak membalas,karena kau lebih suka membaca cerita cerita yang aku tulis dipesan pendekku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar