Minggu, 04 Agustus 2024

MENARA GARAM YANG RUNTUH



MENARA GARAM YANG RUNTUH

(Karya Rakai Lukman) 

Menara garam yang runtuh. Digerus gelombang edan. Menumbuh pabrik. Tambaknya burai, dalam cengkeram jemari mesin


Menara garam yang lapuk. Butir-butir kristal sarat lumpur, berlimpang dusta. Luka yang nganga. Penuh nanah


Bukit putih remuk redam. Dipeluk ketiak waktu. Diremas cemas, dirundung gelisah. Geramnya meraum di udara. Tanpa gaung juga gema


Bukit dan garam merintih. Tangis memanggil deru amarah langit. Langit yang menitah awan gulita, menyambar nurani renta nan papa

 Dimanakah memayu hayuning bawana?

Kemanakah memayu hayuning sesami?

Diammu adalah dosa

Diammu adalah luka

Jagat kecil

Jagat besar

Kenapa cuma bersaksi?

Hidup segan matipun enggan

*Rakai Lukman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABAR KEMATIAN

  KABAR KEMATIAN Kabar kematian  Di siarkan lewat corong pengeras suara Dari masjid dan surau.  Sahut menyahut, hampir tak ada jeda.  Manusi...