MENARA GARAM YANG RUNTUH
(Karya Rakai Lukman)
Menara garam yang runtuh. Digerus gelombang edan. Menumbuh pabrik. Tambaknya burai, dalam cengkeram jemari mesin
Menara garam yang lapuk. Butir-butir kristal sarat lumpur, berlimpang dusta. Luka yang nganga. Penuh nanah
Bukit putih remuk redam. Dipeluk ketiak waktu. Diremas cemas, dirundung gelisah. Geramnya meraum di udara. Tanpa gaung juga gema
Bukit dan garam merintih. Tangis memanggil deru amarah langit. Langit yang menitah awan gulita, menyambar nurani renta nan papa
Dimanakah memayu hayuning bawana?
Kemanakah memayu hayuning sesami?
Diammu adalah dosa
Diammu adalah luka
Jagat kecil
Jagat besar
Kenapa cuma bersaksi?
Hidup segan matipun enggan
*Rakai Lukman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar