Sabtu, 03 Agustus 2024

FOTO RUMAH




Rombongan penelitian sejarah tentang kota itu beriringan melewati gang-gang sempit,di samping kiri dan kanan berderet bangunan klasik abad 19. Seorang pemandu berjalan didepan sambil menceritakan sejarah rumah-rumah tua yang dilalui sepanjang perjalan menelusuri jalan dan gang kecil kota tua. beberapa kali rombongan berhenti kemudian masuk kedalam bangunan tua yang sedang direnovasi, beberapa rumah tua dikawasan itu memang terlihat sedang direnovasi. beberapa atap dan genting sebagian sudah runtuh,kesan menyeramkan kadang terasa,tembok- temboknya ada yang ditumbuhi tanaman rambat.


Aku dengan kamera butut ku mencoba mengabadikan bangunan-bangunan tua tersebut dalam jepretan kamera,sementara rombongan terlihat asyik mendengarkan penjelasan tentang sejarah bangunan-bangunan tua dari pemandu kelana kota tua. Di tengah keasyikan ku memotret obyek bersejarah teman dekatku Parman menggodaku dengan obrolaan bertopik janda-janda,tentu saja membuatku tersenyum dan sejenak menghentikan kegiatan potret memotret ku,dengan sesekali membalas obrolannya dengan kelakar dan tawa,aku memang sudah lama tidak bertemu dengan kawan baikku itu, hampir tiga setengah tahun. Tentu saja momen kelana kota tua ini membuat kami bisa saling melepas rindu.


Pada sebuah bangunan abad 19 yang megah, mungkin juga menjadi icon kota tua itu, aku dengan naluri tukang jepret amatir marasa sangat takjub dan tentunya berusaha mengagumi kemegahan dan keindahan arsitektur perpaduan Jawa,Cina dan Melayu dengan memotret berbagai sisi dari bangunan tersebut. Hampir semua sudut depan bangunan itu aku potret, tak lupa sebuah patung yang menjadi icon rumah tersebut.


Mungkin Aku dan rombongan jalan-jalan telisik sejarah kota tua ini sangat beruntung,karena pemilik rumah tersebut mempersilahkan rombongan untuk masuk dan melihat bagian dalam depan dari rumah itu,memang bagian dalam depan rumah itu difungsikan sebagai galeri produk kerajianan dan kain batik produk rumah tersebut.

 Alangkah kagumnya aku melihat dalam rumah tersebut,ragam hias rumah tersebut begitu artistik dan unik,kaca-kaca patri dengan gambar yang dekoratif dan antik,aku tak bisa menaksir berapa nilai rupiah seandainya barang -,barang tersebut di jual,tentu nilainya sangat fantastis. Beberapa senjata tradisional terpajang dengan rapi,ada hampir satu lemari koleksi keris dan beberapa tombak,tentu saja menambah keanggunan bangunan rumah ini. Banyak sekali kain batik yang di pajang di tempat ini,memang sengaja untuk di jual sebagai cinderamata khas kota tua itu.


Sampai disini kekagumanku pada rumah itu belum berhenti,aku dengan kamera butut ku seperti mata bujang yang melihat gadis yang jelita,tak henti-hentinya mengabadikan pernik-pernik yang ada dalam rumah tersebut,mulai dari pintu-pintu yang berhias kaca lukis,foto-foto klasik, koleksi keris dalam lemari,motif motif kain batik, apapun yang terlihat indah di ruangan itu hampir tak luput dari jepretan kameraku. Bisa kau bayangkan betapa senangnya aku, kemudian rombongan meneruskan acara jalan-jalan telisik kota tua.


Sore itu semuanya berjalan baik-baik saja,rombongan pun meneruskan acara selepas sholat Isya dengan lokakarya yang memang asyik dan penuh ilmu. Hingga acara selesai dan masing masing dari rombongan pulang,ada juga beberapa teman yang masih asyik melanjutkan dengan obrolan yang terdengar asyik dengan canda tawa. Aku sendiri memutuskan untuk pulang sebab memang badan sudah terasa pegal,maklum jarak tempat tinggal ku dengan kota tua itu cukup jauh,hampir satu setengah jam perjalanan mengendarai sepeda motor pinjaman sepupuku.


Sampai disini tidak ada hal-hal yang aneh dan mencurigakan, pagi hari setelah berada di rumah aku menyalakan kamera dengan maksud untuk melihat hasil jepretan ku. Beberapa foto rumah tua hasil jepretan kelana kota tua kemarin terlihat di layar kamera ku,Aku mencoba mengurutkan rute perjalanan dengan bangunan yang ada di layar kameraku,normal saja,sembari merasakan senang melihat hasil jepretan ku. Hingga terasa ada yang mengganjal di hatiku,perasaan aneh mulai muncul,sambil merasa tak percaya,terus aku urut kan lagi gambar-gambar hasil jepretan di kamera ku.

Sepertinya ada yang hilang,dan benar saya keanehan mulai aku temukan,gambar tentang rumah dengan icon patung di depannya,juga gambar perabot dan ragam hias di rumah itu tidak ada dalam kameraku gambarnya. Aku masih tidak percaya dan mencoba mengingat-ingat dalam pikiranku,urutan perjalan,bangunan-bangunan yang aku potret.


Betul saja,bangunan rumah disepanjang rute perjalanan sebelum rumah dengan icon patung,semuanya ada dalam display kameraku,dan juga bangunan setelah rumah itu juga ada,bahkan kegiatan lokakarya juga ada,tapi gambar rumah itu dan perabotan yang aku foto,benar-benar tidak ada sama sekali.


Entah itu keanehan atau tidak,sambil menghembuskan nafas dalam-dalam aku berucap dalam hati,"mungkin saja tanpa sadar aku telah menghapus gambar rumah hasil jepretanku", sambil menyalakan rokok dan nyruput kopi.


Omah Mbah Literasi,02 Agustus 2024.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABAR KEMATIAN

  KABAR KEMATIAN Kabar kematian  Di siarkan lewat corong pengeras suara Dari masjid dan surau.  Sahut menyahut, hampir tak ada jeda.  Manusi...