Senin, 27 Mei 2024

KARANG TARUNA NGAJI KITAB BERSAMA KH.ANIQ MUHAMMADUN



Suasana halaman balai desa Tayu Wetan, Kecamatan Tayu, Pati, Jawa Tengah, terasa berbeda di Senin malam selasa 27/05/2024. Kaum muslimin dan muslimat, tua maupun muda duduk manis menyimak pengajian kitab Nashaihul 'Ibad yang disuguhkan oleh dua narasumber di atas panggung.


Konsep pengajian umum kali ini agak berbeda. Setelah beberapa sambutan dan pembacaan tahlil, matan atau teks kitab berikut pemaknaan secara kaedah pesantren dibacakan oleh Ustadz Rizqa Maulana Lc. Kiai muda lulusan Mesir itu adalah pengasuh Ngaji Selapanan "Kalih Welas" yang digagas oleh sayap keagamaan Karang Taruna setiap malam Ahad Pon di aula makam Mbah Duni, bersebelahan dengan balai desa Tayu Wetan. Selanjutnya KH Aniq Muhammadun memberikan ulasan lebih rinci mengenai isi kitab. Pengajian umum kali ini merupakan edisi khusus dalam rangka sedekah bumi dari ngaji selapanan yang diberi nama "Kalih Welas" tersebut.


Sebelum mengurai isi kitab lebih lanjut, KH Aniq Muhammadun mengapresiasi konsep pengajian umum "bil-kitab" ini. "Karena ngaji seperti ini ada dasar kitabnya, sehingga yang disampaikan nanti tidak "ngoyoworo", tandas Rais Syuriah PBNU tersebut.


Melalui kutipan hadits di bab 4 kitab Nashaihul Ibad, KH Aniq Muhammadun menerangkan pentingnya berlatih ikhlas dalam beramal di dunia ini sebagai bekal menuju akhirat. "Karena amal kita ini akan diperiksa secara berlapis-lapis dengan sangat teliti hingga bisa lolos sebagai amal yang benar-benar ikhlas. Karena amal kebaikan yang ada sedikit unsur riya' di dalamnya itu tidak ada gunanya. Tapi hal ini jangan membuat kita jadi malas melakukan kebaikan karena takut tidak ikhlas. Ini harus dilatih. Meskipun awalnya amal kita tidak ikhlas, lama kelamaan keikhlasan itu akan muncul dengan sendirinya",  ulas kiai salaf tersebut.


Di samping itu itu, pengasuh Pondok Pesantren Manba'ul Ulum itu juga mengingatkan tentang akhir zaman di mana hari demi hari akan semakin sulit bagi umat Islam dalam memegang teguh agamanya. Beliau menjelaskan, "kalau beban kita terlalu banyak sedangkan jalan semakin menanjak, kita bisa tergelincir ke jurang. Beban yang disebut di sini adalah keterikatan dengan dunia".


Selama hampir dua jam KH Aniq Muhammadun menerangkan isi kitab karangan Syeikh Nawawi Al-Bantani tersebut dan para hadirin masih setia menyimak. Pengajian umum pun ditutup dengan doa oleh KH Aniq dan diamini secara khusyuk oleh para jamaah yang hadir. Adapun Ngaji Selapanan "Kalih Welas" edisi berikutnya akan diselenggarakan malam Ahad Pon depan di aula makam Mbah Duni Tayu bersama Ustadz Rizqa Maulana Lc sebagai pengasuh.(abd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABAR KEMATIAN

  KABAR KEMATIAN Kabar kematian  Di siarkan lewat corong pengeras suara Dari masjid dan surau.  Sahut menyahut, hampir tak ada jeda.  Manusi...