Selasa, 14 November 2023

RESOLUSI JIHAD

 


RESOLUSI JIHAD.
*Japaswara Musik Puisi
(Komposisi 1.)

Inilah kidung seruan kebangsaan
Yang menjelma semangat perjuangan
Bermandi peluh, air mata dan darah

Inilah senandung perlawanan
Persemaian tekad dan semangat
Dari tandan kemerdekaan

Muasalnya adalah cinta.
Mata air hayat yang mengaliri kalbu dan nurani
Menumbuhkan keberanian dan kesucian

Gemuruh takbir
Menggetarkan  langit dan semesta
Menyulut pekik gelora juang

Inilah barisan kyai dan santri
Bergelombang menuju lautan  jihad
Bersatu  di garis perlawanan

Hadratus Syaikh  muaranya.
Menyatukan  santri, tentara dan rakyat
Dalam resolusi perjuangan

Inilah resolusi jihad
Di atas tanah pusaka
Menjaga Harga diri dan kehormatan
Dalam
Tekad dan semangat
Derap dan langkah
Pekik takbir dan letusan senapan
Mortir dan granat
Bambu runcing  dan ketapel
Darah dan debu
Air mata dan keringat
Hidup Merdeka atau berkalang tanah
Hidup mulia atau mati syahid.

Maka inilah gelora  juang kyai dan santri

(Lanjutan Komposisi 1)

Dalam pekikan takbir dan gemuruh semangat
Mempertahankan kemerdekaan
Menjaga harkat kemanusiaan
Santri dan kyai,pejuang dan rakyat
Bersatu padu menjadi satu
Bergerak maju berderap langkah
Menggetarkan tanah,
Mengguncangkan  langit
Menyongsong terjangan peluru
Mempersembahkan diri puncak pengabdian
Di setiap tubuh yang rubuh kepangkuan pertiwi
Dan nyawa yang melayang dalam dekapan tuhan.

(Komposisi 2)

Kemerdekaan yang hakiki
Disiram kerja keras di pupuk pengorbanan

Iman tertancap dalam kalbu
Menjadi tonggak arah pembangunan
Mengakar kuat di urat nadi
Menjadikan manusia yang hakiki

Ilmu  bersemayam dalam akal budi
Laksana gemintang memandu peradaban
Menerangi pikiran dari kebodohan

Adab menghias kemanusiaan
Mengharumkan kehidupan berbangsa
Berdiri tegak  laksana pusaka bertuah.

Inilah kidung gelora juang
Resolusi jihad yang berkumandang
Bersatu padu mempertahankan  kemerdekaan, harga diri dan kehormatan.

(Lanjutan Komposisi 2)
KOMPOSISI 3
SANTRI NUSANTARA
Siapa yang mengawal kanjeng sunan giri.
Menghadang gempuran mataram
Yang cemburu pada cahaya tuhan.

Siapa yang mengawal bonjol sang imam
Bersama para padri
Menentang kaum adat yang di provokasi kompeni.

Siapa yang mengawal Diponegoro
Menegakkan perang sabil
Melawan belanda di tanah jawa

Siapa yang mengawal hadratus syekh dan para kyai.
Mengobarkan resolusi jihad
Merumat kemerdekaan sebagai hijrah kebebasan
Lepas dari belenggu penjajahan.

Siapa yang mengawal bung tomo
Menggemakan Allahu akbar
Menangkis ledakan inggris dan nica
Berperisai keyakinan serta nyawa
Pada 10 November di surabaya

Siapa?

Nyatanya kamu
Yang berpeci butut itu
Sarung lusuh, wajah kumuh namun tak pernah rapuh
Menjaga kampung dan desa
Juga tlatah tak berpeta
Dalam perang gerilya tanpa bintang jasa.

Kamu
Yang berbakiak kayu, sajadahdan kitab berdebu
Tak mempan peradaban palsu
Merawat negeri dengan patrol dan puja puji sahaja
Luput dari sejarah agung para nama.

Kamu
Yang gatal gatal kulitmu
Eksim, kadas, panu
Serta kudisan disekujurmu.
Adalah garda utama bhineka tunggal ika
Di tengah bangsa yang sakit jiwa
Karena rakus harta, gila kuasa, dan sakau agama!

Ya,
Kamulah penjaga itu
Putra putri sejati ibu pertiwi
Santri Nusantara.

(LANJUTAN  KOMPOSISI  3 )

PUISI SEMBAYANG RUMPUTAN.
*Ahmadun YH

walau kaubungkam bunyi azan
walau kaugusur rumah-rumah tuhan
aku rumputan takkan berhenti sembahyang
:inna shalaati wa nusuki
wa mahyaaya wa mamaati
lillahi rabbil ‘alamin
topan menyapu luas padang
tubuhku bergoyang-goyang
tapi tetap teguh dalam sembahyang
akarku yang mengurat di bumi
tak berhenti mengucap shalawat nabi
sembahyangku sembahyang rumputan
sembahyang penyerahan jiwa dan badan
yang rindu berbaring di pangkuan tuhan
sembahyangku sembahyang rumputan
sembahyang penyerahan habis-habisan
walau kautebang aku
akan tumbuh sebagai rumput baru
walau kaubakar daun-daunku
akan bersemi melebihi dulu
 aku rumputan kekasih tuhan
di kota-kota disingkirkan
alam memeliharaku subur di hutan
aku rumputan
tak pernah lupa sembahyang
:sesungguhnya shalatku dan ibadahku
hidupku dan matiku hanyalah
bagi allah tuhan sekalian alam
pada kambing dan kerbau
daun-daun hijau kupersembahkan
pada tanah akar kupertahankan
agar tak kehilangan asal keberadaan
di bumi terendah saya berada
tapi zikirku menggema
menggetarkan jagat raya
: la ilaaha illalah

muhammadar rasululah
aku rumputan kekasih tuhan
seluruh gerakku yaitu sembahyang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ROAD SHOW TIGA KOTA JAPASWARA

Road show musik puisi yang dilakukan oleh komunitas musik puisi Japaswara dari kota Tayu -Pati -Jawa Tengah yang rencananya di gelar di tiga...