Kutulis puisi buat siapa..?
Tak kutemu tuju.
Puisikupun bimbang melaju
tak menuju.
Aku membujuknya agar
ia meliar mengarah
kemana saja.
Ke siapa saja.
Ke Utara Kuru dimana para
Ksatria berkumpul.
Atau Nirwana milik para Rabi.
Ia masih terdiam meski telah
berlarik kalimat tertulis.
"Barangkali engkau ingin
menemui kekasihmu.?"
Aku membisikkan tanya.
Ia melirik kepadaku lalu
memejamkan mata
Bibirnya terkatup rapat
Wajahnya bergetar.
Selang waktu, ada airmata
merembas menembus
kelopak mata terpejam.
Aku tak melanjutkan bisik tanya
Membiarkannya mengembarai
bait bait yang basah oleh
airmatanya.
Aku membiarkan.
Dody Yan Masfa
2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar