Seperti larik larik puisi terus dituliskan.
Senja menuju gelap, menggulirkan malam.
Bersama hembusan angin laut
Bau ikan asap.
Tak ubahnya sebuah ledakan
dari misiu pemicu.
Tak mematikan namun kian terus menimbun. Lalu kembali diledakkan entah kapan.
Setelah tahun 2021.
Kini hari sekarang, 27 Juli 2024.
Perhelatan Festival Puisi Mutakhir #2 diselenggarakan dengan sentuhan
intuisi natural.
Kesederhanaan semangat
tak pernah henti, terus menumbuhkan kesenian bermartabat.
Ditengah gebalau politik ekonomi
dan kebudayaan.
Lindasan tehnologi kecerdasan buatan.
Masih ada perilaku sunyi yang memprioritaskan tumbuhnya religiustas berkesenian berbasis kemurnian manusia.
Orang orang yang hadir saling menyapa.
Saling bertanya dan bercerita.
Saling berpuisi, bernyanyi, mendengarkan. Memulihkan ingatan tentang berapa padat endapan di kedalaman hati.
Menjadi sublimasi karya, lalu
dibagikan sebagai ledakkan
Mengisi larik larik puisi selanjutnya,
Sepanjang zaman,
semoga.
By. Dody Yan Masfa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar